FILM LOKAL

Mungkin sekarang Anda sedang mempersiapakan acara malam pergantian tahun atau justru sedang dalam perjalanan dengan pasangan, keluarga, atau kerabat untuk menuju suatu tempat untuk merayakannya bersama. Ya, tahun 2010 sudah di depan mata, dan 2009 pun segera ditinggalkan.
Bicara tentang dunia perfilman Indonesia, di tahun ini untuk jumlah produksi film cenderung naik. Untuk tahun 2009 total 89 film, sedangkan tahun 2008 total 86. Tapi di tahun 2009 ini yang bisa dibanggakan adalah mulai bermunculannya film yang lebih berwarna. Sebut saja Film Merantau dengan aksi Iko Uwais yang berkelahi layaknya Jacky Chan, Film Merah Putihdan Ruma Maida dengan sejarahnya, Garuda di Dadaku dan King dengan tema olahraganya, lalu  film sarat pesan sepertiSang PemimpiMeraih Mimpi, dan Emak Ingin Naik Haji.

Tapi jika menyebut film terfavorit, pasti kita punya kriteria dan pilihan masing-masing. Nah inilah lima lokal terbaik 2009 menurut kami :

Merantau
Film action ini cukup memukau para penontonnya lewat aksi pendatang baru Iko Uwais. Berkelahi layaknya Jacky Chan mampu ia tunjukkan. Sebuah terobosan baru untuk film Indonesia yang mengangkat seni bela diri silat. Namun sayangnya, justru yang mengawali ide untuk film yang diproduksi Merantau Films ini bukan dari anak negeri sendiri. Gareth Evans-lah yang mengaku tertarik mengangkat seni beladiri asli Indonesia tersebut untuk diangkat ke layar lebar, dan ia pula yang duduk di kursi sutradara. Yang cukup memukau lagi adalah sinematografi yang ditampilkan layaknya film-film martial art seperti Film Ong Bak, terasa seperti bukan syuting di Indonesia.

Ruma Maida
Sebuah film yang dibalut sejarah Indonesia. Setting yang ditampilkan saat kerusuhan Mei tahun 1998, namun film ini juga menampilkan saat jamannya masa penjajahan Jepang. Yang menarik kita akan disuguhkan penampilan para tokoh Indonesia seperti Bung Karno, Bung Hatta, dan WR. Supratman. Hmm, suatu pemilihan pemeran yang baik, karena cukup mendekati karakter aslinya. Cerita yang diangkat dari cerpen milik Ayu Utami pun menjadi konsep film  ini semakin kuat.


Emak Ingin Naik Haji
Ceritanya sangat menggugah, perjuangan seorang anak yang melakukan usaha agar ibunya bisa melaksanakan ibadah haji. Akting yang sangat natural dan jalan cerita yang sederhana merupakan nilai plus untuk film yang diadaptasi dari cerpen milik Asma Nadia. Akting Reza Rahardian dan Ati Cancer cukup memukau. Tidak sedikit para penonton yang menitikkan air matanya saat melihat film yang menyentuh perasaan ini. Bahkan salah satu teman kami mengatakan, “Saya non muslim, tapi saya bisa menikmati film ini.”


King
Tema yang diangkat sangat berbeda. Jika kita lebih sering disuguhkan film olahraga seperti sepak bola atau basket, King berani memberikan tontonan yang berbeda, yaitu bulu tangkis. Cabang olahraga kebanggaan Indonesia. Film ini juga turut mengangkat sejarah bulu tangkis dengan menjadikan Liem Swie King sebagai tokoh idola dalam cerita tersebut.

 


Sang Pemimpi
Menjadi tontonan yang paling ditunggu. Sekuel dari Laskar  Pelangi ini memang membuat penasaran bagaimana Arai diceritakan dalam film. Pengambilan gambar yang cantik apalagi ditambahn dengan tampilan underwater. Cerita pun makin menarik dengan dibalut bumbu komedi. Ditambah dengan penampilan 3 musisi seperti Jay Wijayanto, Nugie, dan tentunya Ariel, semakin menjadi daya tarik film produksi Miles ini. Tidak ketinggalan pengisi soundtrack juga turut menarik perhatian seperti Ungu, Gigi, dan Ipank.

Ya, itulah lima film lokal pilihan kami, bagaimana dengan pilihan Anda? (eM.Yu)
LAINNYA

Comments

Popular Posts